Pengertian,Fungsi,Tujuan diturunkannya AL-QURAN
A.PENGERTIAN ALQURAN
Allah menurunkan Al-Quran kepada umat manusia melalui nabi Muhammad SAW
sebagai kitab suci terakhir untuk dijadikan pedoman hidup. Al-Quran yang tidak
ada keraguan sedikit pun di dalamnya mengandung petunjuk-petunjuk yang dapat menyinari
seluruh isi alam ini.
Pengertian Alquran Seperti kita ketahui bahwa Al-Quran merupakan
buku petunjuk (hidayah) bagi orang-orang yang bertakwa yaitu orang-orang yang
percaya kepada hal ghaib, yang mendirikan shalat, yang menginfakkan sebagain
rizki mereka, dan yang meyakini adanya akhirat. Satu hal yang juga disepakati
oleh seluruh ummat Islam dan menjadi pembahasan pokok makalah ini ialah
kedudukan Al-Quran
sebagai sumber hukum Islam kapanpun dan dimanapun termasuk seharusnya
di Indonesia (Pen.).
Pengertian Al-Quran Menurut Bahasa
(Etimologi)
Quran merupakan isim Mashdar (kata benda) dari kata kerja qoro-’a (أرق) yang bermakna talaa (الت) yang membaca, atau bermakna jama’a yang berati mengumpulkan atau mengoleksi.
Quran merupakan isim Mashdar (kata benda) dari kata kerja qoro-’a (أرق) yang bermakna talaa (الت) yang membaca, atau bermakna jama’a yang berati mengumpulkan atau mengoleksi.
Pengertian
Al-Quran Menurut Syariat (Termonologi)
Al-Quran adalah kalam Allah yang diturunkan kepada Rasulullah Muhammad SAW melalui malaikat Jibril, Kata “kalam” sebenarnya meliputi seluruh perkataan, namun karena istilah itu disandarkan kepada Allah akhirnya menjadi kalamullah.
Al-Quran adalah kalam Allah yang diturunkan kepada Rasulullah Muhammad SAW melalui malaikat Jibril, Kata “kalam” sebenarnya meliputi seluruh perkataan, namun karena istilah itu disandarkan kepada Allah akhirnya menjadi kalamullah.
- Ajaran-ajaran yang berhubungan dengan kaidah (keimanan) yang membicarakan tentang hal-hal yang wajib diyakini, seperti masalah tauhid, masalah kenabian, mengenai kitab-Nya, Malaikat, hari Kemudian dan sebagainya yang berhubungan dengan doktrin ‘akidah.
2. Ajaran-ajaran yang berhubungan
dengan akhlak, yaitu hal-hal yang harus dijadikan perhiasan diri oleh setiap mukallaf berupa
sifat-sifat keutamaan dan menghindarkan diri dari hal-hal yang membawa kepada
kehinaan. Hukum-hukum ini adalah hukum yang berkaitan dengan metode
penggemblengan dan pembersihan jiwa, seperti hukum-hukum yang membahas amalan
hati, akhlaq mulia contohnya rasa takut, cinta, harap, jujur, syukur,
berbakti kepada orang tua, silaturahmi, sabar, memaafkan sesame, mendamaikan
pihak yang berselisih, tidak menganggu orang lain, menepati janji, dan yang
lainnya.
3.
Hukum-hukum amaliyah, yaitu
ketentuan-ketentuan yang berhubungan dengan amal perbuatan mukalaf. Dari
hukum-hukum amaliyah inilah timbul dan berkembangnya ilmu fikih, hukum-hukum
amaliyah dalam Al-Qur’an terdiri dari dua cabang, yaitu hokum-hukum badah yang
mengatur hubungan manusia dengan Allah, dan hokum-hukum mu’amalat yang mengatur
hubungan manusia dengan sesamanya.
Dan hukum ini dibagi
menjadi 2 jenis.
a. Hukum
Ibadah yaitu hukum yang membahas segala sesuatu yang menghubungkan antara manusia
dan Tuhannya semisal hukum sholat, zakat, puasa, haji. Syaikh Sulaiman
Ar-Ruhaili Hafidzhahullahu ta’ala mengatakan ibadah adalah segala sesuatu yang
dilakukan dengan tujuan utama mengharapkan pahala dari Allah ta’ala[2]
b. Hukum
Muamalah adalah istilah yang digunakan untuk menyebut segala sesuatu selain
ibadah, dan yang dimaksud muamalah adalah hukum-hukum yang berkaitan Bagi
anda yang ingin memaksimalkan peran al-Qur'an dalam kehidupan, nampaknya harus
lebih banyak lagi mengetahui manfaat dan perannya, terutama untuk kehidupan.
Diantara
manfaat itu adalah:
1. Ayat-ayat al-Qur'an yang dibaca setiap hari akan memberikan motivasi dan penyemangat bagi si pembacanya.
2. Ketika membaca al-Qur'an, Allah akan menegur diri kita pada setiap ayat-ayat-Nya.
3. Bacaan al-Qur'an yang melibatkan emosi akan memberikan kedamaian dan ketenangan yang tidak bisa dilukiskan, seperti yang dialami dan dirasakan oleh Sayyid Quthb Rahimahullah.
4. Orang yang membaca al-Qur'an akan senantiasa ingat Allah dan kembali kepada-Nya.
5. Orang yang membaca al-Qur'an akan selalu berada dalam kecukupan dan nikmat Allah meski ia merasakan serba kurang di dunia.
6. Ayat-ayat Alloh akan menjadi penjaganya selama ia hidup di dunia, karena ia telah menjaga ayat-ayat-Nya.
7. Orang yang paham al-Qur'an adalah orang yang memiliki banyak ilmu.
8. Orang yang membaca al-Qur'an bagaikan orang yang sedang menyelami samudera kehidupan, dan mengambil manfaat darinya.
9. Orang yang selalu akrab dengan ayat-ayat akan diberikan jiwa yang sejuk, hati yang damai dan pikiran yang jernih, sehingga membuatnya ingin selalu beramal, kreatif, inovatif dan produktif.
10. Orang yang membaca al-Qur'an akan selalu berada dalam kegembiraan dan penuh harapan, di saat orang lain merasakan kesedihan, kecemasan dan rasa pesimis. Karena diri mereka selalu dipompa dengan siraman ayat-ayat-Nya yang lembut.
11. Orang yang rajin membaca al-Qur'an akan selalu diberikan jalan kemudahan dan petunjuk sehingga tidak mudah untuk menyimpang dan menyerah karena ayat-ayat Allah akan selalu mengingatkan dirinya ketika dirinya 'tersandung dosa dan maksiat.'
12. Orang yang membaca dan menjaga al-Qur'an selalu berada dalam lindungan dan penjagaan Allah.
Ayat-ayat al-Qur'an mengajak pembacanya untuk senantiasa berpikir, merenung dan beramal sebanyak-banyaknya.dengan pengaturan hubungan antara individu dan kelompok. Seperti hukum pidana, jual beli, nikah, talak, politik islam. Dikatakan juga oleh Syaikh Sulaiman Ar Ruhaili Hafidzhahullahu ta’ala bahwa muamalah adalah segala bentuk perbuatan yang dilakukan dengan tujuan utama untuk mendapatkan perkara dunia[3].
1. Ayat-ayat al-Qur'an yang dibaca setiap hari akan memberikan motivasi dan penyemangat bagi si pembacanya.
2. Ketika membaca al-Qur'an, Allah akan menegur diri kita pada setiap ayat-ayat-Nya.
3. Bacaan al-Qur'an yang melibatkan emosi akan memberikan kedamaian dan ketenangan yang tidak bisa dilukiskan, seperti yang dialami dan dirasakan oleh Sayyid Quthb Rahimahullah.
4. Orang yang membaca al-Qur'an akan senantiasa ingat Allah dan kembali kepada-Nya.
5. Orang yang membaca al-Qur'an akan selalu berada dalam kecukupan dan nikmat Allah meski ia merasakan serba kurang di dunia.
6. Ayat-ayat Alloh akan menjadi penjaganya selama ia hidup di dunia, karena ia telah menjaga ayat-ayat-Nya.
7. Orang yang paham al-Qur'an adalah orang yang memiliki banyak ilmu.
8. Orang yang membaca al-Qur'an bagaikan orang yang sedang menyelami samudera kehidupan, dan mengambil manfaat darinya.
9. Orang yang selalu akrab dengan ayat-ayat akan diberikan jiwa yang sejuk, hati yang damai dan pikiran yang jernih, sehingga membuatnya ingin selalu beramal, kreatif, inovatif dan produktif.
10. Orang yang membaca al-Qur'an akan selalu berada dalam kegembiraan dan penuh harapan, di saat orang lain merasakan kesedihan, kecemasan dan rasa pesimis. Karena diri mereka selalu dipompa dengan siraman ayat-ayat-Nya yang lembut.
11. Orang yang rajin membaca al-Qur'an akan selalu diberikan jalan kemudahan dan petunjuk sehingga tidak mudah untuk menyimpang dan menyerah karena ayat-ayat Allah akan selalu mengingatkan dirinya ketika dirinya 'tersandung dosa dan maksiat.'
12. Orang yang membaca dan menjaga al-Qur'an selalu berada dalam lindungan dan penjagaan Allah.
Ayat-ayat al-Qur'an mengajak pembacanya untuk senantiasa berpikir, merenung dan beramal sebanyak-banyaknya.dengan pengaturan hubungan antara individu dan kelompok. Seperti hukum pidana, jual beli, nikah, talak, politik islam. Dikatakan juga oleh Syaikh Sulaiman Ar Ruhaili Hafidzhahullahu ta’ala bahwa muamalah adalah segala bentuk perbuatan yang dilakukan dengan tujuan utama untuk mendapatkan perkara dunia[3].
FUNGSI
AL-QURA’N
1.Pengganti
kedudukan kitab suci sebelumnya yang pernah diturunkan Allah SWT.
2.Tuntunan serta hukum untuk menempuh kehidupan.
3.Menjelaskan masalah-masalah
yang pernah diperselisihkan oleh umat terdahulu.
4.Sebagai Obat penawar
(syifa’)
bagi segala macam penyakit,
baik penyakit rohani maupun jasmani.
5. Sebagai pembenar kitab-kitab suci
sebelumnya, yakni Taurat, Zabur, dan Injil
6. Sebagai pelajaran dan penerangan.
TUJUAN
AL-QUR’AN
1.Petunjuk aqidah dan kepercayaan
yang harus dianut oleh manusia yang tersimpul dalam keimanan akan keesaan Allah
dan kepercayaan akan kepastian adanya hari pembalasan.
2.Petunjuk mengenai akhlaq yang murni
dengan jalan menerangkan norma-norma keagamaan dan susila yang harus diikuti
oleh manusia dalam kehidupannya secara individual dan kolektif.
3.Petunjuk mengenai syari’at dan
hukum dengan jalan menerangkan
dasar-dasar hukum yang harus diikuti
oleh manusia dalam hubungannya dengan Tuhan dan sesamanya.
Komentar
Posting Komentar